Baru-baru ini telah diumumkan untuk publik bahwa artis K-Pop tidak akan dimasukkan ke dalam daftar artis yang akan berpartisipasi dalam NHK Kouhaku Uta Gassen tahun ini.
Tahun lalu, artis-artis Korea semacam Tohoshinki, KARA dan Shojojidai turut ambil bagian dalam perhelatan akbar tersebut, namun akhir-akhir ini terjadi ketegangan dalam hubungan antara Korea dan Jepang karena kontroversi kepulauan Takeshima/Dokdo, dan keputusan NHK adalah ‘cerminan dari ketidaksukaan penonton”, menurut seorang pejabat berteori.
Dijadwalkan untuk tayang mulai pukul 7.15
hingga 11.45 malam, acara ini akan berhubungan dengan acara tahun lalu,
dan memiliki tema kebangkitan setelah gempa 11 Maret, membuatnya
menjadi Kouhaku dengan durasi terpanjang sepanjang sejarah. Presiden
NHK, Masayuki Matsumoto berkata, “Tim Olimpiade
Jepang berhasil memenangkan 38 medali tahun ini di London dan hal
tersebut memberikan kekuatan yang sangat besar untuk kami. Dengan acara
kami, kami ingin mengirim pesan untuk terus maju, melalui lagu-lagu
kami.” Komentarnya menunjukkan bahwa seleksi dalam acara Kouhaku akan lebih mengkhususkan pada penyanyi Jepang.
Satu “orang dalam” dalam industri musik Jepang mengatakan, “Artis
Korea umumnya melihat aktivitas di Jepang hanya sebagai bisnis saja.
Ada beberapa dari mereka yang kembali ke Korea sambil mengatakan ‘Dokdo
adalah tanah milik kami!’ Jika artis semacam itu dapat tampil dalam
acara Kouhaku, paling tidak hal itu dapat mengirimkan pesan politik. Dan
itu bukan hanya masalah keuntungan, namun juga masalah internasional.
Keputusan NHK sudah tepat.”
Sejak dahulu, telah terdapat sebuah pesan implisit bahwa “Politik tidak memiliki ruang dalam dunia hiburan”,
namun nampaknya hal itu tidak lagi bisa dipertahankan. Dengan
mencuatnya masalah Takeshima, maka akan terjadi sebuah jeda yang jelas
dalam pertukaran budaya dari dua negara ini. Keputusan untuk meniadakan
K-Pop dalam acara Kouhaku memiliki arti yang sangat kuat.
source : aramatheydidnt.livejournal.com japanesestation.com
No comments:
Post a Comment