Kini Jepang tengah
menggilai sebuah tren baru yang sangat aneh; membuat gigi yang normal
menjadi memiliki taring atau yang biasa kita sebut gingsul.
Tidak seperti negara-negara Barat, Jepang tidak pernah memandang rendah yaeba atau orang yang memiliki gigi buruk atau bergingsul.
Kini banyak masyarakat Jepang terutama
para wanita muda yang menggilai mode aneh yang tadinya hanyalah
merupakan hal alami biasa. Salah satu pemicunya adalah seorang anggota
grup idol AKB48 yang bernama Tomomi Itano
yang memiliki gigi bergingsul. Seringnya Tomomi muncul di berbagai
media dengan tersenyum memamerkan gigi bergingsulnya membuat banyak
wanita muda Jepang ingin memiliki paras yang sama.
Dalam bukunya “Yaeba Girl” yang diterbitkan musim dingin lalu oleh Asahi Shimbun Publications Inc., Yasutaka Maekawa
membahas selebriti dengan gigi ganda (gigi yang ditempel dengan gigi
palsu) dan latar belakang sejarah dari pendekatan Jepang untuk gigi
bergingsul.
Fenomena gigi bertaring di Jepang juga telah menarik perhatian media luar. The New York Times mengutip pernyataan seorang penulis blog kecantikan populer yang mengatakan, “Di
Jepang, pada kenyataannya, gigi bergingsul itu dianggap menawan, dan
menunjukkan bahwa seorang gadis tidaklah sempurna. Dan pada satu sisi,
pria menganggap gadis seperti itu lebih mudah didekati daripada gadis
dengan gigi yang terlalu sempurna.”
Salon Gigi Plaisir mulai menerima banyak permintaan untuk menempelkan gigi ganda dari wanita muda sejak dua tahun yang lalu, dan kini mereka dapat mengerjakan 30 pasien dalam satu bulan, meningkat 8x lebih banyak dari empat tahun lalu saat mereka mulai menawarkan jasa tersebut.
Plaisir menggunakan gigi palsu yang
dibuat dari keramik dan ditempelkan pada gigi asli dengan menggunakan
lem, dan prosedur ini memakan waktu sekitar satu jam lamanya.
Gigi yang dapat dicopot sendiri oleh
penggunanya dihargai 30.000 yen, sedangkan gigi yang tidak akan lepas
meskipun kita sedang makan diberi harga 49.000 yen.
Walaupun seluruh prosedur pemasangan gigi
ganda tersebut dinyatakan aman, namun sebenarnya hal tersebut tidak
direkomendasikan karena berdampak dapat mempengaruhi dan mengubah
tatanan bentuk gigi asli kita.
Sebuah asosiasi kesehatan gigi di Tokyo juga menyesalkan praktek semacam itu. “Pemasangan
gigi palsu itu akan membuat kita lebih sulit untuk menyikat gigi dan
akan membuat gigi asli kita tergerus saat berusaha mencabut gigi palsu
yang kita kenakan,” kata Chiaki Yamada, salah seorang anggota asosiasi. “Terlalu berbahaya untuk sebuah fashion.”
sumber : aramatheydidnt.livejournal.com
No comments:
Post a Comment