Lelah melihat kesibukan kota Seoul? Mampirlah ke Istana Deoksugung untuk mencari ketenangan. Deoksugung adalah satu-satunya istana yang berada di tengah-tengah bangunan gaya barat di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Bangunanya yang sangat tradisional seperti oase di sudut kota yang serba hiruk pikuk.
Deoksugung dalam bahasa Inggris berarti “Palace of Virtuous Longevity” ini dibangun pada abad ke-15 oleh Pangeran Wolsan, kakak Raja Seongjong. Setelah invasi Imjin pada tahun 1592, istana ini digunakan sebagai rumah resmi Raja Seonjo hingga rekosntruksi bangunan Changdeokgung selesai. Sebelumnya, pada masa pemerintahan Gwanghaegun pada tahun 1611, istana ini bernama Gyeongungung sampai kemudian diubah menjadi Deoksugung.
Ada beberapa bangunan yang akan Anda
temui selama mengunjungi Deoksugung. Setelah melewati jembatan dan
Gerbang Junghwawun, Anda akan sampai pada ruang utama istana yang
bernama Jungwhajeon. Di tempat ini Kaisar Gojong mengerjakan semua
urusan negera termasuk menerima pejabat asing. Di tempat ini juga, Anda
akan melihat sebuah layar yang menggambarkan matahari, bulan dan lima
pegunungan.
Awalnya bangunan ini terdiri dari 2 lantai namun saat
dibangun kembali pada tahun 1906 berubah hanya dengan 1 lantai saja.
Selanjutnya ada Seogeodang yang merupakan kediaman Raja Seongjo selama
16 tahun setelah invasi pada tahun 1592. Bangunan ini sangat sederhana
tanpa hiasan, berbeda dengan istana-istana pada umumnya. Kita juga bisa
melihat Deokhongjeon. Di ruangan inilah Kaisar Gojong menerima tamu
kehormatan.
Pada tahun 1904, Deokhongjeon terbakar dan diperbaiki
kembali pada tahun 1911. Beberapa ratus meter dari Deokhongjeon ada
Hamnyeongjeon. Disinilah Kaisar Gojong menghabiskan hidupanya dan
meninggal pada 21 Januari 1919. Seperti juga bangunan lainnya,
Hamnyeongjeon pernah terbakar pada tahu 1904 dan cepat dibangun kembali
pada tahun itu juga. Semua furniture yang dipasang merupakan gambaran
kondisi yang ada pada saat sebelum kebakaran tersebut terjadi.
Setelah Hamnyeongjeon, kita akan melihat
Jeonggwanheon yakni tempat peristirahatan kaisar Gojong dan memiliki
sistem kelistrikan moden. Kadang-kadang bangunan ini juga digunakan oleh
raja untuk memberikan ceramah.
Bangunan selanjutnya adalah Jeukjodang
yang digunakan untuk upacara penobatan Raja Gwanghaegun, Raja Injo dan
Kaisar Sunjong. Jeukjodang sempat hancur dan dibangun kembali pada tahun
1904. Di bangunan ini terdapat koridor yang sekaligus menghubungkannya
dengan ruang Junmyeongdang yang ada di sebelah barat. Kaisar Gojong
menggunakan bangunan ini untuk menerima perwira tinggi dan utusan asing.
Uniknya, di istana ini juga menyimpan gedung dengan gaya arsitektur
Yunani Klasik. Dibangun mulai tahun 1900 hingga 1909, Seokjojeon adalah
bangunan batu yang setelah Perang Dunia ke II digunakan untuk pertemuan
US-USSR Joint Commission dan pernah digunakan untuk Museum Kerajaan pada
tahun 1992 hingga 2004.
Nah, sejak tahun 2002 hingga kini, Seokjojeon
dengan beberapa gedung tambahan digunakan sebagai National Museum of
Art. Bangunan terakhir yang bisa kita lihat adalah Gwangmyeongmun yang
awalnya merupakan gerbang depan sebelum akhirnya dipindah oleh Jepang
pada 1938.
Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini,
pastikan tidak pada hari Senin karena pada hari itu istana tutup. Istana
dibuka sejak pukul 09.00 – 20.00. Khusus untuk ruang Junghwaejon dibuka
untuk publik setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00.
Anda perlu merogoh kocek sebanyak 1000 Won (dewasa) atau 500 Won
(anak-anak) untuk tiket masuk.
Anda juga bisa mengikuti paket wisata
terpadu dengan mengunjugi Istana Deoksugung, plus destinasi lainnya
yakni kuil Jongmyo, Changdeokgung, Changgyeonggung, dan Gyeongbokgung dengan tiket 10.000 Won.
Source :panduanwisata.com
Repost : allaboutkoreaandjapan.blogspot.com
No comments:
Post a Comment