1.
Kru Saranghae beruntung banget karena selama syuting di Korea (bulan
Maret 2012), salju masih sempat turun sebanyak 2 kali. Padahal biasanya
di masa-masa itu, sudah bukan musimnya lagi untuk turun salju. Salah
satu lokasi syuting yang dipilih adalah sebuah rumah di dalam pegunungan
bersalju yang terletak di dekat Pyeong Chang Alpencia.
Bukan perkara mudah
untuk melakukan syuting di sini. Karena letaknya yang di pegunungan,
mereka harus menghemat listrik dan mobil mereka sempat mogok 2 kali.
Yang bikin situasi syuting ini makin menantang adalah karena saat itu
suhunya -10 derajat! Meskipun kedinginan dan membeku, tapi mereka harus
menyelesaikan syuting di lokasi tersebut, karena mengejar momen turun
salju yang sangat indah itu. Bahkan ada salah satu kru yang hampir
pingsan karena nggak tahan dengan udara dingin ini. Untungnya, setelah
10 jam, syuting berakhir juga.
2. Setelah sekian lama tinggal di negara Indonesia yang beriklim tropis ini, pastinya badan jadi shock
banget saat tiba-tiba dihadapkan dengan udara dingin membeku. Inilah
yang dihadapi oleh tim dari Indonesia saat mereka tiba di Korea dan
disambut oleh suhu yang minus, bersalju plus angin dingin menggigit.
Flu, batuk dan sakit punggung mendera sebagian kru Indonesia.
Supaya kondisi mereka nggak semakin drop,
maka tim Indonesia pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapat suntikan
vitamin, supaya nggak ada yang sakit-sakitan dan syuting berjalan
lancar. Karena kendala cuaca inilah jadwal syuting di Korea pun jadi
molor; yang tadi rencananya hanya 18 hari, jadi molor menjadi 25 hari.
3. Ini adalah pertama
kalinya Reva pergi ke Korea, dan dia nggak menyangka bahwa cuacanya akan
sedingin itu. "Persiapanku bener-bener kurang; aku cuma bawa jaket yang
nggak begitu tebal. Tapi ternyata di sana dingiiiin banget." Untung Tim
meminjamkan jaket hitamnya yang super tebal. "Ukuran badan Tim 'kan
gede, jadi jaketnya nutupin tubuhku sampai ke dengkul segala. Bodo amat
deh keliatan kegedean. Udah nggak mentingin gaya lagi lah, yang penting
hangat…"
4. Salah satu lokasi syuting Saranghae adalah di amusement park Lotte World. Psst, Saranghae mendapat special permission
dari Lotte World untuk turut serta dan melakukan syuting dalam parade
Lotte World, lho. Asal tahu saja, ini adalah pertama kalinya drama Korea
mendapat izin seperti ini. That's because Saranghae is so special!
Dan mumpung lagi berada di Lotte World, maka para pemain dan kru
sekalian bermain di sana. Wahana favorit mereka adalah wahana sejenis
kora-kora di Dufan.
5. Ada satu adegan dimana Reva dan Tim melakukan adegan snow-skiing. Ada kejadian lucu: Salah satu ski instructor di
Pyeong Chang Alpencia ternyata pernah tinggal di Jakarta dan fasih
berbahasa Indonesia. Alhasil, beliau lah yang mengajari Revalina untuk
main snow ski. It's a small world, afterall :)
6. Jiwa iseng Tim lagi kumat. Sementara sutradara Indrayanto dan DOP (director of photography) lagi sibuk melakukan blocking,
Tim nggak tahan melihat kamera nganggur. Alhasil, dia pun langsung
mengambil alih duduk di belakang kamera dan mulai memainkan kamera
tersebut. Hmm, kayaknya Tim nggak hanya pengin jadi aktor di depan layar
aja, nih.
7.
Selesai syuting penuh salju di Korea, tim Saranghae langsung pindah
lokasi syuting ke Bali yang panas. Kali ini gantian tim dari Korea yang
kena shock. Termasuk juga Tim. Apalagi ada adegan dimana Tim harus berlari di bawah matahari Bali dengan kostum lengkap. "It was so hot, I think almost fainted."
Selain soal perbedaan cuaca, Tim juga amazed dengan
budaya Bali. Hal ini ia rasakan saat syuting di desa adat Tenganan,
Karangasem, dimana mereka melakukan syuting di rumah salah satu penduduk
yang arsitekturnya memang Bali banget. "The culture here is so magnified, because we're not filming in a tourist place."
8.
Coba tebak, apa salah satu buah favorit orang Indonesia? Yup benar,
buah durian. Ada satu adegan dimana Tim Hwang harus makan durian. Di
adegan tersebut, Young Min (nama karakter yang diperankan Tim)
benar-benar nggak suka dengan rasa durian dan malah hampir muntah
segala. Pada kenyataannya, Tim ternyata memang nggak suka durian. Jadi
ekspresi yang tertangkap kamera itu bukan sekedar akting, melainkan
memang ekspresi naturalnya. Apalagi Tim harus take adegan ini hingga 5 kali. Hmm, mamam tuh durian! Hahaha…
Yang lebih sial lagi, di adegan yang sama, Tim ternyata juga harus makan makanan lain yang nggak disukainya, yaitu lawar (makanan tradisional Bali). "Oh my goodness. I had to eat lawar and durian in one scene! I really don't like it. After the shooting, I forced everyone to eat it!" Hahaha, rupanya Tim nggak mau "menderita" sendirian.
9. Mike Lucock juga turut serta dalam produksi Saranghae. Selain berperan sebagai Bambang, ia ternyata juga mendapat tugas sebagai translator.
Karena Mike punya kemampuan bahasa Inggris yang bagus, jadi ia turut
membantu mengawasi penggunaan dialog bahasa Inggris dalam Saranghae
(FYI, dialog Saranghae diucapkan dalam 3 bahasa, yaitu bahasa Korea,
Inggris dan Indonesia).
10.
Pemandangan matahari terbenam di Pantai Kuta memang pemandangan yang
cantik. Ini pulalah yang diincar oleh tim Saranghae. Yang lucu, selesai
syuting di Pantai Kuta, ternyata Tim lagi-lagi keluar isengnya! Ia
memanggil para kru untuk menghampirinya lalu… menyeburkan mereka ke
laut! Iseng!
CATATAN:
Penasaran dengan semua lokasi syuting Saranghae? Jangan khawatir, untuk
ke depannya, Saranghae dan Korea Tourism Organziation punya rencana
untuk membuat Saranghae Tour Package,
dimana anda akan diajak untuk mengunjungi berbagai lokasi syuting
Saranghae di Korea. Di antaranya adalah Gyeongbok Palace, Hongdae, Lotte
World, dan Pyeong Chang Alpencia.
Source : http://www.iyaa.com/hiburan/film/1348542_2536.html
No comments:
Post a Comment