...'Watashi wa Nippon ga suki'..

...'naneun hangug-eul joh-a'...

............I like korea...........

............I like japan...........

Note : if you do not understand with Indonesian leanguage, you can translate with the translator at the bottom of the red

jika ingin meng copy paste ' artikel yang ada di blog ALL ABOUT KOREA AND JAPAN, tolong cantumkan nama Credit/sumber serta alamat blog ALL ABOUT KOREA AND JAPAN ya ^^

Sunday, June 3, 2012

( Legenda) Menara kakak laki-laki dan adik perempuan

Gunung Gyeryong

Di dalam gunung Gyeryong, seorang biksu sedang bertapa. Pada suatu malam hari, dia mendengar seekor macan besar mengaum dalam perjalanannya pulang. Namun, suara aum itu terdengar menyedihkan dan rasanya sang macan itu sedang meminta pertolongan. Walau takut, tetapi dia menghampiri tempat dimana suara aum macan itu terdengar. 

Di sana ada seekor macan sedang mengaum-ngaum kesakitan, karena sebuah jepitan rambut sanggul wanita tertancap dalam tenggorokannya. Biksu berupaya mencopotnya dan menasihati jangan mengorbankan manusia lagi. 
Beberapa hari kemudian, seketika biksu sedang bertapa di candi, dia terdengar lagi suara aum macan. Dia segera keluar dari candi, lalu tampak seorang wanita pingsan di depan candinya. Biksu membawa wanita itu ke dalam dan merawatnya. Setelah itu, sang biksu keluar dan memarahi sang macan yang sedang menunggu di halaman candi mengapa ia berbuat jahat lagi. 

Tak lama ketika wanita itu bangun dan menjelaskan bahwa dia seorang putri orang kaya di daerah Sangju dan pada upacara pernikahannya, dia diserang macan, lalu dibawa ke candi itu. Ditambahnya, dia menganggap kejadian itu adalah wahyu Tuhan dan ingin bersuamikan biksu itu. 

Namun, sang biksu menolaknya, karena dia sedang bertapa sebagai seorang biksu Buddha dan mendesak wanita itu untuk pulang ke rumahnya. Selama beberapa hari, wanita itu mencoba menyakinkannya tapi gagal. 

Akhirnya, dia memutuskan akan menjadi seorang biksu dan menjalin hubungan sebagai kakak dan adik. Kedua orang biksu itu mulai membangun menara masing-masing sambil bertapa. Setelah kedua menara itu selesai dibangun, mereka berdua meninggal dunia bersama-sama.
Infromasi Wisata
Kedua menara itu terletak di lereng gunung Gyeryong di belakang kuil Donghaksa. Di antaranya, menara yang tinggi dibangun oleh biksu kakak dan menara yang rendah dibangun oleh biksu adik perempuannya. Sebab itu, kedua menara itu dipanggil menara kakak laki-laki dan adik perempuan. Kuil Donghask yang berlokasi di kota Gong-ju, Provinsi Chungcheong Selatan itu terkenal karena memiliki pemandangan indah dengan mekarnya bunga Cherry pada musim Semi.


Source : kbs world 
Share : allaboutkoreaandjapan.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...