Defisit neraca perdagangan Korea Selatan
terhadap Timur Tengah meningkat tajam tahun lalu, karena melambungnya
harga minyak global.
Bank Sentral Korea -BOK menyatakan defisit neraca berjalan terhadap Timur Tengah pada tahun lalu mencapai 82,3 miliar dolar Amerika, yang mengalami peningkatan sekitar 36 miliar dibandingkan pada tahun 2010.
Namun dalam segi ekspor, surplus perdagangan sekarang meningkat dengan mitra dagang di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat dan Cina.
Sedangkan skala surplus necara berjalan terhadap kawasan Asia Tenggara, meningkat 51,4 miliar dolar pada tahun lalu dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya mencapai 33,7 miliar dolar. Pihak BOK mengatakan defisit dalam perdagangan komoditas dengan Timur Tengah semakin besar, karena mahalnya harga impor minyak. Sedangkan, volume surplus meningkat dengan Cina, AS dan Uni Eropa, akibat peningkatan ekspor mobil, mesin dan peralatan presisi.
Bank Sentral Korea -BOK menyatakan defisit neraca berjalan terhadap Timur Tengah pada tahun lalu mencapai 82,3 miliar dolar Amerika, yang mengalami peningkatan sekitar 36 miliar dibandingkan pada tahun 2010.
Namun dalam segi ekspor, surplus perdagangan sekarang meningkat dengan mitra dagang di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat dan Cina.
Sedangkan skala surplus necara berjalan terhadap kawasan Asia Tenggara, meningkat 51,4 miliar dolar pada tahun lalu dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya mencapai 33,7 miliar dolar. Pihak BOK mengatakan defisit dalam perdagangan komoditas dengan Timur Tengah semakin besar, karena mahalnya harga impor minyak. Sedangkan, volume surplus meningkat dengan Cina, AS dan Uni Eropa, akibat peningkatan ekspor mobil, mesin dan peralatan presisi.
No comments:
Post a Comment