Arsip dan buku-buku berusia berabad-abad lamanya dari kerajaan Dinasti Joseon , yang selama ini disimpan di Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, akhirnya tiba kembali di Korea pada tanggal 6 Desember untuk pertama kalinya dalam satu abad.
Di tengah sukacita meluap dari kerumunan yang menyambut kepulangan yang telah lama ditunggu-tunggu, di kedatangan kargo Bandara Internasional Incheon, dikawal oleh penjaga istana kerajaan dan disertai dengan ritual musik tradisional Korea, sujecheon.
Inilah upaya mengembalikan benda sejarahtersebut ke Korea yang akhirnya mendatangkan hasil, 13 tahun setelah Administrasi Warisan Budaya (CHA/Cultural Heritage Administration ) memulai investigasi lapangan di Jepang pada tahun 1998. Pemain penting lain yang terbukti berperan dalam mengejar usaha seperti itu juga hadir hari itu, seperti anggota Komite Pemulihan Uigwe Dinasti Joseon yakni kelompok sipil yang didirikan di tahun 2006 untuk mendukung repatriasi.
Kepemilikan arsip yang dijarah - termasuk lebih dari 1.000 catatan Uigwe, dari protokol kerajaan Dinasti Joseon - adalah subjek yang kembali ke Korea tanggal 10 Desember tahun ini, menurut perjanjian bilateral diadopsi pada tanggal 14 November 2010 oleh Pemerintah Korea dan Jepang. 2010 menandai peringatan 100 tahun pencaplokan Japans terhadap Korea.
Kembalinya 1.200 volume mengikuti lima volume yang Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda telah serahkan kepada Presiden Lee Myung-bak pada kesempatan pertemuan puncak bilateral mereka di Seoul pada bulan Oktober.Berbeda dengan buku-buku dari arsip kerajaan Korea Oegyujanggak, yang dikembalikan dalam setelah lima tahun dipinjamkan kepada Perpustakaan Nasional Prancis musim semi ini, Jepang mengalihkan kepemilikan warisan arsip ini untyuk dipulangkan kembali ke Korea hari itu t
Setibanya di Bandara Internasional Incheon, Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Park Suk-hwan dan Duta Besar Jepang Masatoshi Muto saling menkonfirmasi secara tertulis serah terima dari catatan sejarah, di hadapan Kim Chan, administrator dari CHA.
Sehubungan dengan kembalinya arsip Dinasti Joseon , Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (MOFAT) mencatat kerjasama pemerintah Jepang. Menurut pernyataan oleh Cho Byung-je, juru bicara dan Wakil Menteri Humas MOFAT, pemerintah Korea mengharapkan bahwa kembalinya arsip akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan pertukaran budaya dan kerjasama dan mengembangkan lebih lanjut hubungan antara kedua negara.
Sementara itu, upacara merayakan kembalinya arsip kerajaan dan warisan dokumenter lainnya diselenggarakan pada tanggal 13 Desember di Jongmyo Shrine . Upacara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Choe Kwang-shik, serta akademisi, pejabat pemerintah, dan anggota Komite Pemulihan Uigwe Dinasti Joseon.
Administrasi Warisan Budaya mengatur acara lain ke upacara perayaan pada tanggal 16 Desember di Gunung Odae di Propinsi Gangwon dan Candi Woljeongsa dalam upaya bersama dengan Komite Pemulihan Uigwe Dinasti Joseon dan Provinsi Gangwon. Sebuah bagian dari protokol kerajaan untuk memulangkan keaslian Dinasti Joseon yang pada awalnya disimpan di perpustakaan di Gunung Odae sebelum dibawa oleh Jepang.
Dimulai pada tanggal 27 Desember kembali Dinasti Joseon Uigwe dan arsip lainnya akan diresmikan kepada publik melalui pameran khusus di Museum Istana Nasional Korea dalam Gyeongbokgung Palace. Pameran ini akan berlangsung hingga 5 Februari 2011.
Untuk Info lebih lanjut dapat menghubungi :
* Cultural Heritage Administration: www.cha.go.kr (Korean and English)
* National Palace Museum of Korea: www.gogung.go.kr (Korean, English, Chinese and Japanese)
Source = Korea.net
Source : www.dynamic-korea.com... ( English Korean )
Trans Ind : IniSajaMo
Copas : allaboutkoreaandjapan.blogspot.com
TAKE IT OUT WITH FULL CREDIT !!
No comments:
Post a Comment